Tia, Martia and Metty, Suwandany and Dila, Rismayanti and Gita Indah, Istikomah (2019) ANALISIS PENGARUH BUDAYA KAWAII DALAM DUNIA FASHION DI JEPANG. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Semester Ganjil 2018/2019, VII (1). pp. 41-52. ISSN 2337-7976
Text
ANALISIS PENGARUH BUDAYA KAWAII...pdf Download (2MB) |
Abstract
Jepang merupakan negara maju yang tetap mempertahankan dan memelihara budayanya sehingga mendapatkan perhatian besar di dunia internasional. Budaya yang berkembang di masyarakat Jepang beraneka ragam, baik budaya tradisional dan budaya populer. Budaya tradisional Jepang yang masih terus dipegang teguh oleh masyarakatnya antara lain noh, shodo sado dan kabuki. Budaya popular Jepang atau yang sering disebut Japanese Popular Culture, tersebut telah berhasil menarik perhatian masyarakat internasional. Seperti animasi, manga, permainan komputer, fashion, musik pop, dan drama TV merupakan berbagai variasi dari budaya populer Jepang yang telah diakui, dinikmati. Bagaimanapun juga akhir-akhir ini, budaya populer Jepang makin berkembang tidak hanya di jepang tetapi merambah ke berbagai negara. Industri media eletronik cukup berperan aktif dalam mempromosikan kebudayaan Jepang. Sehingga banyak kalangan muda yang lebih tertarik terhadap drama Jepang, atau fashion terbaru, gaya musik populer yang trendi, atau dengan gosip mengenai bintang idola Jepang daripada budaya populer barat. Budaya populer Jepang juga telah menjadi salah satu kiblat bagi budaya populer dunia. Seperti musik pop Jepang atau J-Pop, komik Jepang atau manga, tayangan kartun Jepang atau anime, gaya berpakaian dan tidak ketinggalan juga berbagai karakter mainan atau pernak-pernik/ merchandise khas Jepang. Seperti contohnya karakter seperti hello kitty,doraeman, sailor moon. Komik Jepang atau manga, anime atau gaya berpakaian ala Jepang tidak mengenal umur dan jenis kelamin. Mulai dari kalangan pria maupun perempuan dan mulai dari anak kecil hingga orang dewasa menyukainya. Tokoh dalam anime maupun dalam manga dikemas dalam karakter yang menarik sehingga tidak membosankan para penonton atau pembacanya. Justru membuat para penonton atau pembacanya menjadikan tokoh dalam anime atau manga sebagai idola. Karakter mata bulat, hidung kecil, bentuk wajah segitiga itulah gambaran karakter anime atau manga Jepang. Ketiga ciri tersebut digambarkan sebagai ciri yang cute. Orang Jepang sangat menyukai sesuatu yang bergaya kawaii, khususnya di kalangan anak mudanya. Image kawaii begitu melekat dengan negara Jepang. Sehingga timbullah fenomena baru kawaii bunka. Kawaii bunka atau sering dikenal sebagai cute culture atau budaya imut. Definisi kawaii pada penampilan adalah sesuatu yang lucu, imut, dan memiliki warna-warna yang lembut dan cerah. Tidak hanya itu, kawaii memiliki nuansa yang dapat membuat orang-orang merasa senang dan bahagia ketika memiliki sesuatu yang mereka sebut kawaii tersebut. Menurut Elane Casselberry (2011: 13) kawaii bunka merambah hampir ke seluruh aspek kehidupan mulai dari “….big business to corner markets and national government, ward, and town office” . Beberapa perusahaan baik perusahaan besar maupun kecil menggunakan produk kawaii sebagai maskot atau ikon yang dipublikasikan kepada khalayak umum. Kawaii atau cute juga digunakan untuk mendeskripsikan selera fashion secara keseluruhan maupun hanya bagian tertentu saja yang diperuntukkan untuk anak muda, ukuran pakaian yang tidak biasa atau pakaian yang lebih menonjolkan kesan imut pada orang yang mengenakannya. Oleh karena itu penulis ingin meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh budaya kawaii dalam dunia fashion diJepang.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Budaya Jepang dan Fashion |
Subjects: | 300 Social Science/Ilmu Sosial > 306.095 2 Japanese culture/Budaya Jepang |
Divisions: | Fakultas Bahasa Dan Budaya > Bahasa dan Kebudayaan Jepang |
Depositing User: | Metty Suwandany FS |
Date Deposited: | 16 Jan 2020 01:48 |
Last Modified: | 13 May 2022 02:17 |
URI: | http://repository.unsada.ac.id/id/eprint/1073 |
Actions (login required)
View Item |