PEMAHAMAN AIMAI NIHONGO DALAM KELAS PERCAKAPAN KAIWA CHUUKYUU I

Bertha, Nursari and Zainur, Fitri and Irawati, Agustine and Renata D, Agustin (2022) PEMAHAMAN AIMAI NIHONGO DALAM KELAS PERCAKAPAN KAIWA CHUUKYUU I. Prosiding Seminar Hasil Penelitian 2021/2022, II. ISSN 2798-0596

[img] Text
PEMAHAMAN AIMAI NIHONGO....pdf

Download (2MB)
[img] Text
Reviewer Pemahaman Aimai Nihongo Dalam Kelas Percakapan Kaiwa Chuukyuu I-2 Juni 2022.pdf

Download (493kB)
Official URL: http://repository.unsada.ac.id/cgi/oai2

Abstract

Sosiolinguistik merupakan suatu kajian yang melihat bahasa tidak hanya dari satu sisi, melainkan menggunakan banyak sisi atau aspek dalam upaya menganalisis keberadaan bahasa. Hal ini disebabkan karena adanya banyak faktor yang memengaruhi seseorang ketika hendak bertutur, seperti mitra tutur, lokasi tutur, sampai bahasa yang digunakan (Nuryani, 2021:9). Ambiguitas atau aimai, didefinisikan sebagai keadaan atau situasi di mana ada lebih dari satu makna yang dimaksudkan, dan berakibat ketidakjelasan, dan ketidakpastian. Orang Jepang umumnya toleran terhadap ambiguitas, sehingga banyak orang menganggap hal ini sebagai karakteristik budaya Jepang. Bahasa Jepang lebih menekankan pada ambiguitas daripada kebanyakan orang, karena untuk mengekspresikan diri secara ambigu dan tidak langsung diharapkan dalam masyarakat Jepang. Namun, ambiguitas juga dapat menyebabkan banyak kebingungan, tidak hanya dalam komunikasi internasional tetapi juga di antara orang Jepang sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aimai nihongo di dalam buku Dekiru Nihongo Chuukyuu yang digunakan dalam mata kuliah percakapan Kaiwa Chuukyuu I. Selain itu juga untuk mengukur pemahaman dan mengetahui tingkat pemahaman aimai nihongo dan penggunaannya dalam berkomunikasi, terutama dalam mata kuliah percakapan Kaiwa Chuukyuu I. Metode yang digunakan dengan menggunakan google form yang berisi pernyataan yang menguji pemahaman responden terhadap kalimat yang mengandung “aimai hyogen”. Hasil dari penelitian ini terlihat jelas pada penggunaan kata, “itadakitai” yang menunjukkan makna ingin meminta bantuan, “chotto ” yang masih terpaku pada makna aslinya, yaitu ‘sedikit’, sedangkan dalam “aimai hyogen” kata “chotto” merujuk pada makna penolakan, dan “~temitai kedo”, yang seharusnya menunjukkan keinginan untuk mencoba tapi sebenarnya tidak bisa / menunjukkan keengganan.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: aimai nihongo, sosiolinguistik, kaiwa, dekiru nihongo chukyu
Subjects: 400 Language/Bahasa > 495.65 Japanese/Bahasa Jepang (Tata Bahasa)
Divisions: Fakultas Bahasa Dan Budaya > Bahasa dan Kebudayaan Jepang
Depositing User: Julia ningsih Perpustakaan
Date Deposited: 30 Aug 2021 03:32
Last Modified: 03 Jun 2022 07:52
URI: http://repository.unsada.ac.id/id/eprint/1867

Actions (login required)

View Item View Item