Naufal Sukma, Perdana (2021) IDENTITY CONFUSION PADA TOKOH MITSUE DALAM FILM JUUNININ NO SHINITAI KODOMO TACHI. Other thesis, UNSADA.
Text
COVER.pdf Download (865kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (648kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Download (675kB) |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB 4.pdf Download (606kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (617kB) |
Abstract
Dalam skripsi ini penulis meneliti sebuah film berjudul Juuninin no Shinitai Kodomo Tachi. Film ini mengisahkan tentang 12 orang remaja yang ingin mengakhiri hidupnya dengan cara euthanasia yang artinya adalah mengakhiri hidup tanpa penderitaan dan rasa sakit. Masalah yang dialami masing-masing individu tersebut yang menjadi penyebab untuk melakukan euthanasia. Namun niat mereka untuk melakukan hal itu tertunda sementara karena tiba-tiba ada seseorang misterius yang sudah terbaring di kasur tempat mereka akan melakukan euthanasia. Mereka beranggapan bahwa orang itu sudahlah mengakhiri hidupnya terlebih dahulu. Namun, satu-persatu kejadian aneh muncul di hadapan mereka. Mereka berasumsi bahwa orang itu tidaklah mengakhiri hidupnya sendiri, melainkan dibunuh oleh orang lain. Karena yang memiliki akses masuk ke ruangan tersebut hanya 12 orang yang menjadi peserta euthanasia, terjadilah kecurigaan diantara mereka bahwa pasti ada seorang pembunuh diantaranya. Dalam penelitian ini, penulis hanya fokus pada satu tokoh saja. Tokoh tersebut bernama Mitsue. Dia mengidolakan seorang anggota band gothic dengan cara yang berlebihan. Dia mengikuti semua hal tentang idolanya tersebut, baik cara berpakaian dan kebiasaan. Namun karena idolanya sudah meninggal, dia pun merasa sedih karena kehilangan dan akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dan percaya bahwa mereka akan bertemu kembali. Penulis menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi tokoh dan penokohan serta alur. Unsur ekstrinsik menggunakan teori perkembangan psikososial oleh Erik. H Erikson. Pada teori Erikson terdapat 8 tahapan perkembangan, salah satu tahapan tersebut yaitu tahap identity confusion atau kebingungan identitas. Dengan tujuan memahami identity confusion yang terjadi pada tokoh Mitsue, penulis menjadikannya sebagai dasar acuan untuk penelitian. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis mendapatkan hasil bahwa tokoh Mitsue memanglah mengalami tahapan identity confusion. Dibuktikan dengan ciri-ciri yang terjadi pada dirinya. Identity confusion ini dapat membawa seseorang menjauh dari identitas sejatinya. Bisa menjadi lebih baik maupun lebih buruk dari aslinya. Namun dikarenakan sifat Mitsue yang selalu mendahulukan perasaan, Mitsue dapat melewati tahapan tersebut. Berdasarkan kejadian yang terjadi pada Mitsue memberikan pelajaran bahwa peran orang tua sangat penting untuk menjadi panutan bagi seorang anak. Ketika anak melewati tahap Identity Confusion mereka bisa mendapatkan identitas yang baru yang lebih baik dari sebelumnya.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | identity confusion, euthanasia, gothic |
Subjects: | 700 The Art, Fine and Sport/Kesenian, Hiburan dan Olahraga > 791.4375 Film Reviews/Tinjauan Film |
Divisions: | Fakultas Bahasa Dan Budaya > Bahasa dan Kebudayaan Jepang |
Depositing User: | Suwatno Suwatno Perpustakaan |
Date Deposited: | 12 Dec 2022 02:36 |
Last Modified: | 12 Dec 2022 02:36 |
URI: | http://repository.unsada.ac.id/id/eprint/5076 |
Actions (login required)
View Item |