KONDISI ORANG-ORANG TIONGHOA TOTOK DAN TIONGHOA PERANAKAN DI BATAVIA

Sri, Lisminingsih (2012) KONDISI ORANG-ORANG TIONGHOA TOTOK DAN TIONGHOA PERANAKAN DI BATAVIA. Other thesis, UNSADA.

[img] Text
BAB-01.pdf

Download (3MB)
[img] Text
BAB-02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
BAB-03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
BAB-04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
Official URL: http://repository.unsada.ac.id/cgi/oai2

Abstract

Wilayah Nusantara merupakan wilayah Asia Tenggara yang banyak didatangi para pendatang asing seperti orang Eropa, Belanda, Portugis, bahkan para pendatang dari Tionghoa. Para orang Tionghoa ini biasa disebut orang Tionghoa Peranakan, dan banyak tinggal di wilayah Jawa salah satunya adalah di Batavia. Kaum Tionghoa Peranakan yang berpendidikan tinggi dan memiliki pengetahuan dalam berbahasa Melayu dan bahasa Belanda, menjadikan mereka pegawai orang Belanda. Orang Tionghoa Peranakan biasanya tidak hanya berdagang tetapi juga ada yang menjadi buruh dan petani sedangkan orang Tionghoa Totok menguasai bidang perdagangan saja. Dalam sistem kekerabatan terlihat pula perbedaan yang cukup signifikan. Orang Tionghoa Peranakan tidak membeda-bedakan anak keturunan mereka, anak laki-laki dan perempuan semua sama saja sedangkan orang Tionghoa Totok masih lebih menilai pentingnya anak laki-laki dalam sebuah keluarga dari pada anak perempuan. Kondisi orang Tionghoa T otok pada masa pemerintahan Belanda cukup sulit, Pemerintah Belanda bahkan meninggikan pajak yang harus dibayar orang Tionghoa Totok ini. Namun dalam hal pendidikan, Orang Tionghoa Totok sangat beruntung, karena pemerintah Belanda membolehkan mereka untuk bersekolah di sekolah-sekolah yang telah didirikan oleh Belanda. Pemerintah Belanda pun menjamin pekerjaan untuk mereka yang telah lulus. Sedangkan kondisi kehidupan orang Tionghoa Peranakan pada masa pemerintahana Belanda tidak beda jauh, hanya saja orang Tionghoa Peranakan dijadikan buruh pabrik dan petani oleh orang Belanda. Belanda melarang orang Tionghoa Peranakan bersekolah di sekolah Belanda, bahkan Belanda mengajukan beberapa syarat kepada orang Tionghoa Peranakan yang ingin bersekolah.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Masyarakat Cina
Subjects: 300 Social Science/Ilmu Sosial > 307.0951 Masyarakat Cina/Chinese Society
Divisions: Fakultas Bahasa Dan Budaya > Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok
Depositing User: Suwatno Suwatno Perpustakaan
Date Deposited: 06 Feb 2023 03:58
Last Modified: 23 Jan 2024 07:47
URI: http://repository.unsada.ac.id/id/eprint/5548

Actions (login required)

View Item View Item