HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN GUGUS KENDALI MUTU DENGAN MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DAN UNTUK KERJA KARYAWAN

Trisila, Wuriyanto (1996) HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN GUGUS KENDALI MUTU DENGAN MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DAN UNTUK KERJA KARYAWAN. Other thesis, Universitas Darma Persada.

[img] Text
BAB 1.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (2MB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB 6.pdf

Download (3MB)
Official URL: http://repository.unsada.ac.id/cgi/oai2

Abstract

RINGKASAN Kemajuan teknologi dan manajemen, telah mampu mengatasi masalah yang dihadapi sektor produksi. Akibatnya alokasi sumber lebih diarahkan pada strategi bagaimana menjual produk sesuai dengan tun tu tan konsumen. Sehingga,terpenuhitidaknya tun tu tan tersebut tidak hanya bergantung pada kecanggihan proses dan alat produksi, tetapi juga oleh sifat manusia -manusia pembuatnya. Sistem Manajemen Mutu adalah gabungan dari manajemen ilmiah dan manajemen perilaku, yang memperlakukan sumber daya manusia sebagai modal utama dan merupakan potensi yang selalu dapat dikembangkan dan didayagunakan semaksimal mungkin. Produktivitas karyawan timbul jika ia memiliki kemampuan dan motivasi yang tinggi. Produktivitas yang tinggi dapat dilihat dari unjuk kerja yang tinggi. Pemenuhan motivasi seseorang diharapkan akan menimbulkan kepuasan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi unjuk kerja orang tersebut. Terdapat banyak cara meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Salah satunya melalui Pengendalian Mu tu Terpad u (PMT), yang dilaksanakan dengan membentuk Gugus Kendali Mutu (GKM). Penelitian ini memiliki tujuan umum mengkaji hubungan penerapan PMT/ GKM dengan kepuasan kerja karyawan serta kepuasan kerja dengan unjuk kerja. Sedangkan tujuan khususnya adalah: (1) Mengkaji perbedaan kepuasan kerja antara Kelompok GKM dengan Kelompok Non-GKM. (2). Meneliti faktor-faktor kepuasan yang membedakan kedua kelompok tersebut. (3). Melihat hubungan antara kepuasan kerja dengan unjuk kerja kedua kelompok tersebut. Keenam faktor kepuasan kerja yang diteliti, terdapat 5 (lima) faktor yang membedakan kedua kelompok secara signifikan, yaitu kepuasan atas kebijakan perusahaan, hubungan dengan rekan kerja, hubungan dengan atasan, kebebasan dalam bekerja, dan perkembangan karir. Sedangkan kepuasan atas pemanfaatan kemampuan tidak membedakan kedua kelompok secara signifikan. Kecenderungan merasa puas pada Kelompok GKM lebih tinggi dibandingkan pada Kelompok Non-GKM untuk semua faktor. Pada Kelompok GKM, kepuasan terhadap perkembangan karir dan pemanfaatan kemampuan berpengaruh secara linier terhadap unjuk kerja kelompok. Sementara itu, pada Kelompok Non-GKM yang berpengaruhadalah kepuasanatas perkembangankarir, kebebasan dalam bekerja, pemanfaatan kemampuan dan hubungan dengan atasan. Setelah melihat hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja pada Kelompok GKM lebih tinggi dibandingkan pada Kelompok Non-GKM. Selain itu, terda.pat perbedaan faktor-faktor kepuasan yang berpengaruh terhadap unjuk kerja pada kedua kelompok yang diteliti. Hasil penelitian yang lain menunjukkan bahwa motif kedua kelompok tidak banyak berbeda. Dari tiga motif yang diteliti, hanya motif kekuasaan yang berbeda secara signifikan, sedangkan prestasi dan afiliasi tidak berbeda.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 100 Philosophy/Filsafat, Filosofi > 158.7 Industrial Psychology/Psikologi Industri, Psikologi Perindustrian, Psikologi Bisnis, Motivasi Kerja
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User: Julia Ningsih Perpustakaan
Date Deposited: 27 Oct 2023 04:18
Last Modified: 27 Oct 2023 04:18
URI: http://repository.unsada.ac.id/id/eprint/6968

Actions (login required)

View Item View Item