Yayan, Karyana (2003) USULAN PERBAIKAN MUTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE POKA YOKE BERDASARKAN BIA YA MUTO DIPT.X. Other thesis, Universitas Darma Persada.
Text
BAB 1.pdf Download (863kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (675kB) |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB 5.pdf Download (790kB) |
|
Text
BAB 6.pdf Download (1MB) |
Abstract
PT.ISI Plant Cakung merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang PT.ISI Plant Cakung merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang industri otomotif, dengan hasil produk berupa engine motor dan mobil. Khusus mengenai produk yang diteliti disini adalah produk Cylinder Head Tipe FD 110 CSDT untuk mesin motor merk Shogun. Dalam usahanya untuk menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas mereka sadar bahwa mutu dari produk merupakan hal yang sangat penting untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Dalam upaya untuk meningkatkan mutu produknya, PT. ISI menerapkan sistem pengendalian mutu, namun tetap saja tidak mengatasi masalah yang ada yaitu tingginya jumlah produk cacat. Jenis-jenis cacat yang sering terjadi antara lain bergerak dibidang industri otomotif, dengan hasil produk berupa engine motor dan mobil. Khusus mengenai produk yang diteliti disini adalah produk Cylinder Head keropos, retak, gompal, pengecatan tidak rata. Berdasarkan proses pengendalian mutu yang ada di PT. ISI produk cacat akan mengalami proses selanjutnya yang dikategorikan ke dalam dua kategori, yaitu produk scrap dan produk rework. Yang masuk kedalam produk scrap adalah keropos, retak, gompal sedangkan yang masuk kedalam kategori produk rework atau yang harus mengalami proses pengerjaan ulang adalah pengecatan tidak rata. Untuk memperbaiki mutu produk di PT. ISI diusulkan sebuah metode Pok Yoke. Metode ini bertujuan untuk mencegah atau menekan tingkat kesalahan manusia Tipe FD 110 CSDT untuk mesin motor merk Shogun. Dalam usahanya untuk menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas mereka sadar bahwa mutu dari produk merupakan hal yang sangat penting untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Dalam upaya untuk meningkatkan mutu produknya, PT. ISI menerapkan sistem pengendalian mutu, namun tetap saja tidak mengatasi masalah yang ada yaitu tingginya jumlah produk cacat. Jenis-jenis cacat yang sering terjadi antara lain keropos, retak, gompal, pengecatan tidak rata. Berdasarkan proses pengendalian mutu yang ada di PT. ISI produk cacat akan mengalami proses selanjutnya yang dikategorikan ke dalam dua kategori, yaitu produk scrap dan produk rework. Yang masuk kedalam produk scrap adalah keropos, retak, gompal sedangkan yang masuk kedalam kategori produk rework atau yang harus mengalami proses pengerjaan ulang adalah pengecatan tidak rata. Untuk memperbaiki mutu produk di PT. ISI diusulkan sebuah metode Pok Yoke. Metode ini bertujuan untuk mencegah atau menekan tingkat kesalahan manusia "human error". Penerapan yang dapat dilakukan adalah pada bagian "human error". Penerapan yang dapat dilakukan adalah pada bagian pemeriksaan, sehingga produk yang diperiksa dapat dipastikan 100 % baik dengan tidak adanya produk cacat yang lolos ke proses selanjutnya. Alat yang di gunakan adalah Scanner atau alat pemindai untuk memeriksa produk satu persatu. Selain itu dapat juga digunakan lampu indikator yang di tempatkan pada mesin melting furnace untuk memastikan bahwa proses peleburan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil perhitungan biaya mutu untuk produk Cylinder Head tipe FD 110 CSDT selama bulan September, diketahui bahwa total biaya mutu yang dikeluarkan sebesar Rp 3.967.246,8. Dengan perincian berdasarkan elemen-elemen biaya mutu sebagai berikut, Biaya pencegahan Rp 188.800, Biaya penilaian Rp 437.625 , dan Biaya kegagalan internal sebesar Rp 3.430.831,8. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa elemen biaya mutu dominan adalah biaya kegagalan internal, hal ini disebabkan oleh tingginya jumlah produk cacat. Berdasarkan hasil perhitungan ini dapat dijadikan sebuah acuan untuk melakukan sebuah program perbaikan mutu untuk memperbaiki sistem pengendalian mutu yang ada sekaligus untuk memperbaiki atau menghilangkan produk cacat dan kesalahan proses. pemeriksaan, sehingga produk yang diperiksa dapat dipastikan 100 % baik dengan tidak adanya produk cacat yang lolos ke proses selanjutnya. Alat yang di gunakan adalah Scanner atau alat pemindai untuk memeriksa produk satu persatu. Selain itu dapat juga digunakan lampu indikator yang di tempatkan pada mesin melting furnace untuk memastikan bahwa proses peleburan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil perhitungan biaya mutu untuk produk Cylinder Head tipe FD 110 CSDT selama bulan September, diketahui bahwa total biaya mutu yang dikeluarkan sebesar Rp 3.967.246,8. Dengan perincian berdasarkan elemen-elemen biaya mutu sebagai berikut, Biaya pencegahan Rp 188.800, Biaya penilaian Rp 437.625 , dan Biaya kegagalan internal sebesar Rp 3.430.831,8. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa elemen biaya mutu dominan adalah biaya kegagalan internal, hal ini disebabkan oleh tingginya jumlah produk cacat. Berdasarkan hasil perhitungan ini dapat dijadikan sebuah acuan untuk melakukan sebuah program perbaikan mutu untuk memperbaiki sistem pengendalian mutu yang ada sekaligus untuk memperbaiki atau menghilangkan produk cacat dan kesalahan proses.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Manajeman quality |
Subjects: | 600 Technology and Applied Sciences /Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 658.4013 Control and Quality Management/Manajemen Kontrol dan Kualitas |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Industri |
Depositing User: | Julia Ningsih Perpustakaan |
Date Deposited: | 27 Oct 2023 04:29 |
Last Modified: | 27 Oct 2023 04:29 |
URI: | http://repository.unsada.ac.id/id/eprint/6969 |
Actions (login required)
View Item |