POTENSI PENGEMBANGAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK BERBASIS BIOMASSA DI PAPUA SELATAN

RA Satryo, Martoyoedo (2023) POTENSI PENGEMBANGAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK BERBASIS BIOMASSA DI PAPUA SELATAN. Other thesis, UNSADA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (843kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (600kB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (976kB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (520kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (583kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
HASIL TURNITIN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (503kB)
Official URL: http://repository.unsada.ac.id/cgi/oai2

Abstract

Salah satu skenario pemerintah Indonesia dalam transisi energi menuju pencapaian NZE (Net Zero Emission) pada tahun 2060 atau lebih cepat adalah dengan membuat program yang menargetkan 23% bauran energi pada tahun 2025. Namun hingga Januari 2022 realisasi bauran energi baru mencapai 12,3%. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalisasikan pemanfaatan biomassa kayu setempat dalam transisi energi di suatu daerah menuju kepada kemandirian energi. Penelitian ini dilakukan di sebuah kota di Indonesia bagian timur yang masih menggunakan fosil sebagai sumber energi utamanya. Beberapa langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: pertama, mengumpulkan data dan menganalisis beban pada sistem grid dan porsi bauran energi serta ketersediaan biomassa kayu dari kawasan hutan dengan membuat simulasi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) 2 x 12 MW dan penelitian pada PLTBm 3,5 MW setempat yang sudah ada. Kedua, meneliti hubungan antara moisture content dengan calorific value dari woodchip dan melakukan percobaan untuk mendapatkan konversi woodchip sebagai bahan bakar PLTBm dari log kayu, baik yang berasal dari Natural Forest (NF) maupun Industrial Plantation Forest (IPF), serta konversi kapasitas PLTBm terhadap luasan hutan yang dibutuhkan bagi pembangkit listrik tenaga biomassa. Ketiga, melakukan penelitian tentang penurunan moisture content woodchip dengan metoda alami maupun dengan metode pemanfaatan limbah panas dari boiler. Keempat, menganalisis beberapa manfaat penggunaan biomass sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik dalam menggantikan bahan bakar minyak (bbm) diesel ditinjau dari sisi harga, pengurangan import bbm diesel, serta potensi besaran emisi karbon yang dapat dikurangi. Hasil penelitian menunjukkan profil beban pada sistem grid untuk beban maksimum adalah sebesar 24,3 MW, dan bauran energi total sebesar 6,74% pada tahun 2020 dan 13,65% pada tahun 2021. Dengan moisture content woodchip 42,8% dan 22,8% akan diperoleh calorific value berturut-turut sebesar 2.373 kcal/kg dan 3.572 kcal/kg. Konversi log kayu dalam m3 menjadi m3 woodchip adalah sebesar 2,6. Konversi log kayu dalam m3 menjadi serpih kayu per ton dari NF dan IPF adalah masing-masing sebesar 0,85 dan 0,74. Untuk pengembangan PLTBm 24 MW, dengan moisture content 42,8% woodchip yang dibutuhkan adalah sebesar 43,53 tph dan 1,81 T/MWh, sedangkan luas area sumber biomassa yang dibutuhkan adalah sebesar 24.640 ha untuk NF dan 17.118 ha untuk IPF. Sedangkan saat moisture content dapat diturunkan menjadi 22,8%, maka ii woodchip yang dibutuhkan adalah 28,92 tph dan 1,21 T/MWh dengan luas area biomassa yang dibutuhkan adalah sebesar 16.401 ha untuk NF dan 11.394 ha untuk IPF. Lahan yang dibutuhkan sebagai sumber biomassa secara lebih efisien adalah saat sudah mengelola IPF dibandingkan dengan saat kondisi NF, yaitu sebesar 30,53%. Dengan menurunkan moisture content sebesar 20%, akan berdampak positif terhadap pengurangan konsumsi woodchip dan luas area biomassa kayu yang dibutuhkan sebesar 33,43%. Penurunan moisture content dengan metoda natural drying memperlhatkan bahwa penurunan moisture content dari 54,8 % menjadi 20 % membutuhkan waktu 18 hari. Sedangkan penurunan moisture content dengan memanfaatkan limbah panas boiler memperlihatkan bahwa metoda P-5 adalah yang paling tepat di mana penurunan moisture content dari 40 % menjadi 20 %, lebih cepat 1,2 jam dari metoda P-15 dan 3,5 jam lebih cepat dari metoda TP. Biaya pembangkitan listrik dari sisi bahan bakar baik untuk biomassa maupun biodiesel berturut-turut adalah 1.296 Rp/kWh dan 6.604 Rp/kWh. Dengan memanfaatkan biomassa sebagai sumber energi akan mengurangi ketergantungan import bahan bakar minyak diesel dan mereduksi emisi karbon berturut-turut sejumlah 51.929 kiloliter dan 165.200 Ton. Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan ketersediaan biomassa kayu yang besar dan efisiensi yang dilakukan, biomassa dapat berperan penting dalam transisi energi menuju kemandirian energi kawasan ini dengan menerapkan langkah strategis.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Woodchip, Bioenergi, Hutan Tanaman Industri, De-dieselisasi, Transisi Energi.
Subjects: 600 Technology and Applied Sciences /Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 621.042 Energy Engineering/Teknik Energi
Divisions: Pasca Sarjana > Energi Terbarukan
Depositing User: Suwatno Suwatno Perpustakaan
Date Deposited: 16 Feb 2024 03:53
Last Modified: 16 Feb 2024 03:53
URI: http://repository.unsada.ac.id/id/eprint/7626

Actions (login required)

View Item View Item