Isye, Heryati (2004) IMPIAN JOCELIN MEMBANGUN MENARA KATEDRAL SEBAGAI TUJUAN HIDUP DAN SIMBOL KEKUASAAN TUHAN DALAM NOVEL THE SPIRE KARYA WILLIAM GOLDING. Other thesis, UNSADA.
Text
BAB 1.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
The Spire, yang menceritakan tentang seorang tokoh yang memimpikan bahwa ia bias membangun sebuah Menara dengan keinginannya sendiri, yaitu untuk tujuan hidupnya, ia membangun Menara itu sendiri dengan menggunakan simbol kekuasaan Tuhan terhadap umatnya. Jocelin adalah seorang tokoh utama dalam cerita ini ia mendapat peran penting sebagai seorang Uskup Agung di Katedral. ersebut, ia mendapat Ilham dari Tuhan bahwa ia harus bisa mengajak umatnya untuk bertobat. Selain itu Jocelin selalu memiliki impian untuk bisa rnembangun Menara setinggi mungkin. Oleh sebab itu Jocelin berusaha keras untuk merencanakan semua itu. Jocelin mengutus seorang Pengawal dari Kerajaan Pangall untuk mencari seorang tukang bangunan yang mahir di kota itu, akhimya Jocelin menunjuk Roger Mason seorang ahli bangunan, Roger pun membawa para anak buahnya untuk bekerja membangun Menara atas suruhan Jocelin, clan semua itu sudah terikat dengan perjanjian kerja. Namun Pangall merasa keberatan atas usulan Jocelin sehingga antara mereka berdua saling perang mulut. Pangall adalah seorang pengawas clan pembawa kunci gereja. Dengan kejadian itu Jocelin merasa kesal dengan Pangall dan berusaha untuk menyingkirkan Pangall dari hadapannya. Jocelin dan Roger mempunyai rencana untuk membunuh Pangall, dan usaha itu mereka lakukan ketika Pangall berada di sebuah taman belakang Katedral di dekat rawa. Mereka berdua membunuh Pangall dengan kejam dan mayatnya di buang ke balik semak-semak di dekat sebuah rawa.setelah peristiwa itu terjadi, Jocelin mengancam Roger untuk bisa merahasiakan peristiwa pembunuhan itu pada siapapun termasuk istri Pangall yaitu Goody. Jocelin pun dibayangi rasa bersalahnya dan ia diteror oleh bayangan Pangall yang selalu mendatanginya, dan ia meminta perlindungan Tuhan di Menara itu bahwa ia akan bertobat dan memohon pengampunan, setelah itu terdengar kabar bahwa Jocelin mati bunuh diri dan Roger pun menjadi bisu karena kesalahannya ia memotong lidahnya sendiri. Setelah peristiwa itu maim,pembangunan Menara pun menjadi tertunda dan tidak terselesaikan, namun dalam bangunan Menara tersebut tersimpan kisah sejarah dari misteri dan romantika seorang Uskup Agung bersama ahli bangunan yang diakhiri dengan ironi dan tragedi kehidupan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perwatakan tokoh, latar, motivasi, simbol dan pendekatan psikologi, novel humanistik upaya kebutuhan bertingkat Abraham Maslow |
Subjects: | 800 Literature/Kesusastraan > 808.83 Analysis of Novel |
Divisions: | Fakultas Bahasa Dan Budaya > Bahasa dan Kebudayaan Inggris |
Depositing User: | Suwatno Suwatno Perpustakaan |
Date Deposited: | 12 Jun 2024 04:21 |
Last Modified: | 12 Jun 2024 04:21 |
URI: | http://repository.unsada.ac.id/id/eprint/7891 |
Actions (login required)
View Item |