FEMINISME EKSISTENSIAL SEBAGAI CERMINAN KONFLIK ANNE BOLEYN DENGAN RAJA HENRY VIII YANG BERAKHIR DENGAN TRAGEDI DALAM DRAMA ANNE OF THE THOUSAND DAYS KARYA MAXWELL ANDERSON

Febrilia Molina, Eka Cipta (2001) FEMINISME EKSISTENSIAL SEBAGAI CERMINAN KONFLIK ANNE BOLEYN DENGAN RAJA HENRY VIII YANG BERAKHIR DENGAN TRAGEDI DALAM DRAMA ANNE OF THE THOUSAND DAYS KARYA MAXWELL ANDERSON. Other thesis, UNSADA.

[img] Text
BAB 1.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (770kB)
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
Official URL: http://repository.unsada.ac.id/cgi/oai2

Abstract

Drama Anne of the Thousand Days merupakan interpretasi Maxwell Anderson tentang Raja Henry VIII dalam hubungannya dengan Anne Boleyn. Henry digambarkan sebagai raja yang memiliki sikap otoriter dan sangat ambisius dalam meraih apa yang menjadi keinginannya, hal ini terlihat ketika ia mulai menaruh hati kepada Anne, yang ketika itu Henry masih beristrikan Ratu Catharine sedangkan Anne sudah menjalin hubungan dengan Percy. Henry telah berjanji untuk menjadikan Anne sebagai ratu Inggris, yang merupakan syarat bagi Henry jika ia ingin menikahinya, Anne pun akhirnya setuju untuk menikah dengan Henry. Perkawinan tidak berjalan dengan mulus karena temyata Anne melahirkan seorang anak perempuan dan hal ini menimbulkan kekecewaan dalam diri Henry, yang selama ini hanya menginginkan anak laki-laki sebagai penerusnya. Kekecewaan Henry kemudian mengalihkan dirinya jatuh hati kepada Jane Seymour yang juga merupakan dayang-dayang istana, sama halnya dengan Anne Boleyn. Henry yang merasa Anne sebagai penghalang dirinya untuk mendapatkan Jane, berusaha menyingkirkan dirinya dengan memfitnah Anne telah melakukan perzinahan dengan beberapa anggota istana. Henry bahkan mengancam Anne akan hukuman mati atas perbuatannya itu, yang sebenamnya tidak pernah ia lakukan. Namun Anne yang tidak ingin menerima tawaran itu karena dianggap sebagai bentuk kesewenang-wenangan Henry terhadap dirinya, lebih memilih hukuman tersebut. Hukuman mati yang dipilih Anne sesungguhnya adalah sebuah bukti keteguhan Anne dalam mempertahankan prinsip Anne selama itu untuk tidak menjadi perempuan yang "tertindas".

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Perwatakan Tokoh - Latar - Ironi Eksistensial, drama
Subjects: 800 Literature/Kesusastraan > 808.82 Drama Analisa/Drama Analysis
Divisions: Fakultas Bahasa Dan Budaya > Bahasa dan Kebudayaan Inggris
Depositing User: Suwatno Suwatno Perpustakaan
Date Deposited: 09 Oct 2024 02:54
Last Modified: 09 Oct 2024 02:54
URI: http://repository.unsada.ac.id/id/eprint/8319

Actions (login required)

View Item View Item