Vallentina, Nawangwulan (2006) KEDUDUKAN KAISAR DALAM PEMERINTAHAN SETELAH DITETAPKANNY A UNDANG-UNDANG DASAR JEPANG TAHUN 1946. Other thesis, Universitas Darma Persada.
Text
BAB-01.pdf Download (4MB) |
|
Text
BAB-02.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB-03.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB-04.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Abstract
Kedudukan Kaisar yang dalam Undang-Undang Dasar Meiji ditetapkan sebagai pemegang kedaulatan dan kepala pemerintahan, serta sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Darat dan Angkatan Laut Jepang berubah setelah ditetapkannya Undang-Undang Dasar Jepang 1946. Penetapan di bentuknya Undang-Undang I946 itu sendiri, dilatarbelakangi oleh kekalahan Jepang terhadap Sekutu yang menyebabkan Jepang akhirnya diduduki oleh Sekutu Dalam masa pendudukannya, Sekutu berpandangan bahwa Undang-Undang Dasar Meiji harus diubah, sehingga terbentuklah Undang-Undang Dasar Jepang 1946. Dalam Dasar Jepang undang-undang dasar tersebut, Kaisar berkedudukan sebagai lambang negara dan lambang kesatuan rakyat, dan Kaisar tidak mempunyai kekuasaan yang berkaitan dengan pemerintahan Semua tindakan-tindakan kenegaraan yang dilakukan oleh Kaisar harus atas dasar persetuyuan Kabinet senta Parlemen, dan Kaisar hanya melakukan tugas yang diatur dalam undang-undang
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | sejarah jepang |
Subjects: | 900 History, Events/Ilmu Sejarah, Kejadian > 952 History of Japan/Sejarah Jepang |
Divisions: | Fakultas Bahasa Dan Budaya > Bahasa dan Kebudayaan Jepang |
Depositing User: | Setyo Renny Perpustakaan |
Date Deposited: | 09 Sep 2022 02:55 |
Last Modified: | 09 Jan 2024 09:48 |
URI: | http://repository.unsada.ac.id/id/eprint/4121 |
Actions (login required)
View Item |