Iis, Sugianto (2008) VIHARA AVALOKITESVARA DI BANTEN. Other thesis, Unsada.
Text
BAB-01.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB-02.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB-03.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
|
Text
BAB-04.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Orang Tionghoa tersebar ke seluruh wilayah Indonesia. Ke mana pun mereka pergi, di mana pun mereka menetap, mereka membawa adat istiadat, keyakinan religius mereka yaitu Taoisme, Konghucuisme, dan Budhisme. Kepercayaan mereka ada yang tercampur dengan kepercayaan klasik yang disebut Shenisme' yang berdasarkan pada pemujaan kepada roh leluhur atau dewa. Untuk menjalankan keyakinan religius itu orang-orang Tionghoa juga mendirikan kelenteng-kelenteng sebagai tempat peribadatan yang disebut Miao () sedangkan di Indonesia lebih dikenal dengan istilah "kelenteng". Kata kelenteng sendiri berasal dari bunyi teng-teng yang kemudian banyak orang beranggapan bahwa itu adalah asal dari nama kelenteng'. Nama kelenteng biasanya juga mewakili Dewa utama dalam kelenteng tersebut. Tetapi sejak tahun 1965 nama kelenteng diubah menjadi "vihara" yang berarti biara.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Vihara |
Subjects: | 200 Religion/Agama > 203.5 Sacred Places/Tempat Suci/ kuil, candi, kelenteng, pagoda |
Divisions: | Fakultas Bahasa Dan Budaya > Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok |
Depositing User: | Julia Ningsih Perpustakaan |
Date Deposited: | 17 Feb 2023 05:35 |
Last Modified: | 20 Jan 2024 03:36 |
URI: | http://repository.unsada.ac.id/id/eprint/5609 |
Actions (login required)
View Item |