STRATEGI DAN TEKNIS PEMBANGUNAN BASE TRANSCEIVER SYSTEM (BTS) PEDESAAN BERDASARKAN KOMBINASI SUMBER ENERGI TERBARUKAN

Agung, Agung (2023) STRATEGI DAN TEKNIS PEMBANGUNAN BASE TRANSCEIVER SYSTEM (BTS) PEDESAAN BERDASARKAN KOMBINASI SUMBER ENERGI TERBARUKAN. Other thesis, UNSADA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (708kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (519kB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (988kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (508kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (564kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (830kB)
[img] Text
HASIL TURNITIN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
SUKET TURNITIN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (140kB)
Official URL: http://repository.unsada.ac.id/cgi/oai2

Abstract

BTS pedesaan di Indonesia masih banyak yang menggunakan genset diesel yang biaya operasional dan pemeliharaanya tinggi serta menghasilkan emisi yang besar. Penggunaan hibrid energi terbarukan pada BTS pedesaan menjadi solusi untuk mendapatkan sumber energi listrik BTS pedesaan yang murah, bebas emisi, ramah lingkungan dan handal. Kabupaten Sabu Raijua di provinsi Nusa Tenggara Timur adalah kabupaten yang termasuk dalam daerah 3T dan BTS disana masih banyak menggunakan genset diesel. Kabupaten Sabu Raijua memiliki potensi radiasi matahari 6,46 kWh/m /hari dan kecepatan angin 5,61 m/s. Dengan potensi ini maka power system BTS di Sabu Raijua bisa menggunakan hibrid fotovoltai dan turbin angin serta baterai sebagai sumber energi listrik cadangan. Luas kabupaten Sabu Raijua adalah 460,47 km 2 , sehingga jumlah site BTS di sana diperkirakan sebanyak 37 site BTS. 2 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi persentase hibrid sumber energi listrik. Kombinasi hibrid ini menganalisa tekno-ekonomi per persentase kombinasi hibrid sumber energi listrik. Penelitian ini menganalisa investasi serta biaya operasional dan pemeliharaan site BTS di seluruh kabupaten Sabu Raijua dalam 20 tahun. Baterai dirancang untuk mampu back up selama 24 jam jika dibutuhkan. Dari penelitian ini didapatkan investasi hibrid sumber energi terbarukan sebanyak 37 site adalah sebesar Rp 29.717.290.000. Biaya operasional dan pemeliharaan selama 20 tahun sebesar Rp 83.832.739.744. Sehingga total biaya yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 113.550.029.744. Biaya yang dibutuhkan 37 site BTS jika menggunakan genset adalah sebesar Rp 350.386.864.196. sehingga penggunaan hibrid Energi Terbarukan mampu mengurangi biaya sebesar 68%.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: BTS Pedesaan, Fotovoltaik, Turbin Angin, Baterai, Energi Terbarukan Hibrid.
Subjects: 600 Technology and Applied Sciences /Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > 621.402 Heat Engineering, Thermal Engineering/Teknik Panas, Tenaga Panas, Teknologi Thermal
Divisions: Pasca Sarjana > Energi Terbarukan
Depositing User: Suwatno Suwatno Perpustakaan
Date Deposited: 17 Jul 2024 06:00
Last Modified: 17 Jul 2024 06:00
URI: http://repository.unsada.ac.id/id/eprint/8131

Actions (login required)

View Item View Item